Masih
belum terlupakan bagi para pengembar film Indonesia. film yang mengisahkan
terusirnya seorang pemuda dari tanah kelahirannya. Pemuda suku bugis Zainuddin
dalam flim tenggelamnya KAPAl Vanderwick “Di makassar dianggap sebagai Orang
Padang, namun dilain pihak di Padang beliau di anggap suku Bugis. Tak tau arah
melintang yang membawa hidupnya. Bangkit dari keterusiran ditanah orang
walaupun ia tetap mati jiwanya karena harus terousir dari tanah orang tua dan
kelahirannya. Flim tersebut memberikan gambaran keibahan hidup, dan air mata
ketika terusir dari tanah kelahirannya.
Teringat
dari sebuh kisah Flim Animasi One Pice favorit para pemburu animator
Dalam
Animasi tersebut menceritakan kisah pilu Para Bajak Laut akan ketertidasan
hidup di dunia darat yang kini di kuasai dan dirasuki oleh kerakusan para
bangsawan kapitalis. Rakyat jelata dan rendahan tak dikasih hidup di dunia
darat hanya lautanlah tempat mereka lari dari pengasingan dan permasalahannya,
sebab mereka tak ubahnya seperti binatang dan hewan laut. Paus, lumba-lumba,
hiu sama dengan rakyat jelata. Manusia yang dilahirkan dan di takdirkan sebagai
Rakyat jelata mereka adalah manusia sampah sama dengan mahluk laut dimata
kapitalis dan bangsawan.
Paus
dan Hiu serta konco-konconya memang mereka telah didesain oleh takdir dengan
kemampuan hidup di laut. Namun berbeda halnya dengan manusia jelata. Manusia di
kondratkan menjadi penguasa Darat sebab disitu habitat asli mereka. Namun
Rakyat jelata diusir dari habitatnya mereka tak kuasa menantang Pengausa,
Pemerintah, UU, dan tentera-tentra alias
(yudikatif) penjaga dan pelindung Negara para pengusa penuh kepentingan. Kini
mereka harus tegar menjadi Manusia laut.
Seiring
kesabaran dan perjuangan hidup ditengah laut dan berlalunya waktu dan jaman.
Pendidikan lautpun telah merubahnya.
Rakyat Jelata pun bermetamorfosis menjadi menjadi Manusia Bajak Laut.
Setengah Darat Setengah Laut. Kini bajak laut sama memimpikan kehidupan Darat
dan Laut yang harmonis dan seimbang negeri yang aman “Tata tentram
kartoraharjo”.
(Roger)
sang Legenda Pemimpin Raja Bajak Laut, Menantikan Sebuah Episode Lahirnya
Negeri D (One Pice) negeri yang Kehidupannya harmonis “Tata tentram
kartoraharjo”
Namu
Sang Legenda Bajak laut D Roger langkahnya harus terhenti oleh ketidak
berdayaan hidup yang dikasih oleh tuhan. Sebab hidup ini sekali dan tak akan
pernah menjadi dua kali. Sang Legenda boleh mati dan hilang namun semangat,
mimpi serta ideologinya kini merasuki semangat embrio embrio baru The Next
leader Bajak Laut.
Tapi
ada film yang lebih rill dan lebih nyata dari dunia khayalan penuh fantasi yang
ini menyangkut fenomena kehidupan disekitar ini. Cuman kadang orang tiak tau
bahkan kadang ini tidak menjadi tontonan yang menarik apalagi menitikan air
mata atas keibahan ini. terousir
Terusir.
Memang
kondisi terusir memang tidak enak, apa lagi terusir dari tanah kelahiran kita,
yang hidup mati, kita korbankan. Namun kini secara perlahan mereka memiliki
niat mengusirnya.
Ku
terusir dengan Dalih Mencari pekerjaan dan Pahlawan Devisa (TKI)
Pekerjaan
yang paling jelek dan tak pernah terpikirkan oleh keinginan ini yaitu bekerja
menjadi babu bagi orang lain. membersihkan jilat lidah mereka, dan membersihkan
kotoran tai-tai mereka. makan mereka kita siapkan, lampu mereka kita nyalakan, bahkan
nyawa dan kehormatan terancam, bila keinginan mereka kita tolak. Itulah
pekerjaan menjadi pahlawan Devisa (TKI)
Tangan
yang harusnya menjadi penghangat buat anak-anaknya, kini tangan tersebut telah
kusut untuk menyiapkan makan dan membersihkan tai anjing-anjingnya. Pekerjaan
seolah momok yang paling susah didapatkan dinegeri khatulistiwa ini, walaupun menjadi
babu dinegeri ku sendiri.
Kalau
tak kerja kita mati perlahan demi perlahan sedangkan biaya hidup tiap tahun
naik tak karuang sedangkan pemasukan bukannya nambah malah berkurang. Anak-anak
makin besar biaya hidup makin nambah.
Ditengah
ketidak pastian hidup
ditengah
terusirnya hidup
ditengah
kebengisan hidup di negeri ini.
Bukannya
melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Bukannya menjadi tercapainya
kehidupan yang makmur, bukannya menyediakan lahan-lahan dan pekerjaan dinegeri
sendiri. Malah kita diusir dari negeri kami, kami disuruh jadi pahlawan devisa,
kami disuruh menjadi ultramen bagi Negara kami ketika krisis melanda. Namun
kami ditendang dari negeri kami perlahan demi perlahan.
Aneh
memang. Kami disuruh jadi pahlawan untuk mengumpulkan dolar dan mata uang
internasional, digunakan oleh perut mereka sebagai neraca perdagangan.
Coba
Bukannya menyediakan Lahan Pekerjaan bagi rakyatnya, malah Pekerjaan didalam
negeri dikasih ke buruh-buruh di Negara lain.
Dalam
berita #TEMPO.COm, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri membenarkan ada
ribuan tenaga kerja asing dari Cina di Indonesia. Sekitar 41 Ribu
Rakyat cina menjadi buruh diindonesia. Berdasarkan data Izin Menggunakan Tenaga
Kerja Asing (IMTA) yang diterbitkan Kementerian Ketenagakerjaan per Januari
2014 hingga Mei 2015.
Itu data yang legal
bos sedang masih ribuan buruh-buruh cina yang masuk keindonesia yang illegal.
Belum lagi buruh-buruh dari Negara-negara lain. Coba pikir
Ditengah
kehausan dan kelaparan lahan pekerjaan dinegeri ini. Rakyat kita teriak-teriak mencari-cari
pekerjaan untuk bisa hidup. Malah pekerjaan dikasih keburuh dari Negara lain
Proyek
bukannya menjadi lahan pekerjaan buat rakyatnya malah proyek di kasih ke Negara
lain (Cina) dan udah ngasih proyek eee malah suruh sekalian pake tenaga kerja
dari negaranya. Logika sesat ni.
Proyek
pembangunan Indonesia
PLTU
Celukan Bawang, di Buleleng, Bali, yang dikerjakan empat kontraktor: China
Huadian Power Plant, China Huadian Engineering Co. Ltd, PT CR 17, dan mitra
lokal PT General Energy Bali. Pekerja asal Cina gampang ditemukan di kota itu
sejak proyek dimulai tiga tahun lalu. PLTU berkapasitas 3x100 megawatt itu
bernilai investasi sekitar Rp 9 triliun. Dan masih banyak lagi proyek proyek
dalam negeri yang ditangi oleh Negara luar. Sekalain sama burh burunya
Maka
tak heran besok proyek dijalan-jalan, yang ngerjain bukan lagi berbahasa
Indonesia tapi berbahasa Cina.
Memang
Indonesia udah sejahtera rakyat tidak lagi perlu menjadi buruh. Tapi telah mati
ditimbun tanah supaya tak jadi beban Negara lagi.
Rakyatnya
disuruh menjadi tukang kayu, tukang batu, dan tukang nyuci tai-tai orang
dinegeri lain.
1. Jumlah saudara kita
yang menjadi buruh/babu di negeri orang "Sebanyak 6,5 juta jumlah TKI
sekarang dan bekerja di 142 negara. Anggota PBB ada 194 negara TKI kita ada di
142 negara jadi TKI ada di mana-mana," ungkap Jumhur saat ditemui detik Finance
di Gedung Palm One Jakarta, Kamis (14/3/2013)
2. Artinya tenaga
kerja Cina yang menikmati pekerjaan di Indonesia baik yang legal maupun illegal
belum ditambah buruh dinegara lain selain cina. Anggap aja menurut penulis 1
juta buruh asing berarti 15% dari 6.5 juta jumlah tenaga kerja Indonesia yang
menjadi buruh dinegara orang lain.
3. Artinya apa seandainya
lahan pekerjaan masih bisa dimaksimalkan dan tak kasih ke asing maka 1 juta
orang saudara kita tak musti jadi babu di Negara lain. Negeri ini sungguh Baik
bahkan setanpun dijadikan teman
Pedagang
Kaki Lima harus terusir dan dipaksa tutup
Tak
salah memang untuk mencari nafkah, harus banyak pengorbanan, capek dan keluar
keringat itu udah pasti, namun kalau berdagang juga perlu kuat, broo mempan
dikejar-kejar Pol P-P dengan dalih penertiban, musti kuat di gusur dengan dalih
Tanah ini milik Negara segala macam bangunan liar dilarang, namun bagi bangunan
corporat, hotel,supermarket,industry-industri individula tak apalah masih bisa
dipikir asal ada amplop. Tempat hidup rakyat dan mencari makan diusir dalih
tanah milik Negara asset berharga negara, Rakyat bukan milik Negara dan beban
Negara layaknya dihapuskan.
Memang
benar berdagang lahan untuk mencari kehidupan, namun perlahan demi perlahan
jualan kami mulai sepi ditinggalkan oleh pelanggan dan pembeli. Tak tau dulu
kami kewalahan melayani pembeli kini setelah Indomart, alfamart, supermarket,hypemart,
mall, dll menguasai sampai kedesa-desa bahkan setiap pedukuhan ada alfamart dan
Indomart.
Perlahan
demi perlahan pembeli menjauh dan lari ke yang lebih besar. Bahkan anak kecilpun
mau beli permen aja musti ke Indomart dan Alfamart.
Pertumbuhan Alfamart luar biasa.
Saat ini sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai, seperti hendak mengimbangi pertumbuhan
jumlah gerai Indomart – pesaing utamanya – yang juga tumbuh pesat. Sejak
dirintis 1988, kini jaringan Indomart mencapai 3.134 gerai. Ini data tahun 2010
perkiraan penulis berarti udah hampir diatas 5 ribu gerai masing-masing
alfamart dan indomart tahun 2016.
Sebenarnya selain Alfamart dan
Indomart masih banyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K, Starmart,
Yomart,AMPM, Seven dan beberapa nama lainnya (termasuk pemain lokal).
Namun,yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan
Indomart
Mau lihat dari sisi manapun, posisi pedagang tradisional kaya
kita-kita orang cuman punya modal 1 juta bahkan cuman 500 ribu ini, semakin
terjepit. Menjerit. Dan merintih tergilas persaingan bisnis yang tidak
seimbang. Bisakah kita membayangkan
Posisi pedagang
tradisional yang modalnya hanya semangat berwirausaha dengan sedikit uang
puluhan juta. Bersaing dengan mini market waralaba yang modalnya ratusan juta
plus jaringan distribusi barang yang sangat baik, didukung system operasional
prosedur dan kecanggihan tekhnologi bahkan mereka menguasai hulu sampai
kehilirnya kadang tak jarang harga dipasar eceran dan tradisional lebih mahal,
ketimbang alfamart dan indomart.
Langkah ini Ternyata cukup ampuh untuk mengusir, mematahkan
tulang punggung keluarga pedagang eceran tradisonal. Dan mengusir kami dari
tempat kami berdagang mencari sesuap nasi untuk kehidupan dipaksa kembali
kerumah untuk menunggu malaikat izrail menjemput nyawa karena kelaparan.
Ngak masuk akalah disuruh
bersaing dengan tampa kelas.
Ini itung itung matematis Menurut
penulis.
1.
anggap aja Alfamart dan Indomart gerainya udah hampir 10 ribu,
2.
Satu alfamart/indomart mematikan alias menggulung
tikarkan pedangga eceran dan tradisional masing-masing 5 toko aja, biasanya
lebih sih
3.
Berarti 10 ribu gerai toko alfamart/indomart di
Indonesia telah menutup alias megulung tikarkan 250 ribu toko tradisonal.
4.
Keuntungan untuk Dua perusahaan Alfarmart group dan
indomart group telah membunuh 250 ribu kepala diluar sana. Mereka suruh menunggu
malaikat maut menjemput dirumahnya. Enak toh di usir
Usaha
kami pun terusir, kini kami harus membuka lahan lahan baru, dengan berjalan
kaki kami sanggupi. Hidup memang tak seindah yang dibayangkan. Dulu dan kini.
Dulu kami tertewa setelah korporasi mulai menarik lahan kami kami pun harus
gulung tikar dan terusir dari lahan kami.
Semua perusahaan bebas menggurita walaupun pedagang eceran
tradisional mati berdiri. Hidup enggan mati tak mau. Mati tak mau tapi sulit
bertahan hidup.
Nelayan
pun terusir
Nenek
kami seorang pelaut, itu adalah symbol kebesaran bahwa nenek moyang kami bangga
menjadi seorang nelayan mengarungi samudra dan mencari kehidupan di daerah
laut. Kini laut pun telah dieksploitasi dan dijadikan lahan untuk para korporat.
Satu demi satu lahan yang dulu tempat kami menabur kail dan jalan kini berubah menjadi
bangunan berbintang lima, hotel, dll. Kami pun harus kalah dan mengalah. Belum
lagi di tambah dengan beban hidup, kami adalah nelayan kecil yang kami cari
cukup makan untuk hidup bukan menumpuk dengan kerakusan. contohAtas nama Reklamasi teluk jakarta kami nelayan disuruh pindah demi perusahaan dan pariwisata PT Agung Podomoro Land, Trinanda Prihantoro; dan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja.
Hanya
perusahaan-perusahaan besar yang boleh mencari dilahan atau laut besar
sedangkan daerah pesisir cukup buat perahu kecil.
Logikanya
terbalik nelayan kecil lebih banyak bahkan ribuan dibandingkan nelayan yang
bermodal besar. Ikan ikan dilaut kini mulai habis tak seperti dulu lagi, sebab
ikan kini dihabiskan oleh para nelayan-nelayan besar. Tak tau berhenti
Nelayan
yang dulu adalah kerjaan kami kini sudah tidak ada lagi kami pun kini mencari
dan mengais di kehidupan darat dengan menjadi buruh buruh persuhaan besar. Dulu
dan kini dan kami pun harus terusir dari kehidupan laut kami.
Islam
Ku pun Terusir
Agama
kami pun kini mulai terusik dan terusir
Dulu
kami begitu bangga dengan peci dan membawa bendera yang bertuliskan tauhid
namun kini kami dipidanakan dan dianggap teroris pengancam negeri dan tanah
kelahiran kami.
Dulu
kami bangga dengan budaya sarungan membawa kitab suci alquran namun kini
al-quran menjadi salah satu barang bukti dani indikasi teroris
Dulu
dan kini
Agama
ku mulai terusir dari negeri ku
Sebelum
kemerdekaan, penjajahan fisik udah menjadi makan keseharian mbah-mbah dan nenek
moyang kami dulu, namun tidak menutup akidahnya dari islam. Mbah-mbah angkatan
kemerdekaan dibantai dan ditindas tidak juga menurunkan semangatnya memeluk
islam sebagai agamanya.
Namun
tahap demi tahap budaya islam kami mulai terusir. Kami dipaksa mengucapkan yang
dilarang dalam agama kami, kami disuruh toleransi dengan membangun
gereja-geraja dan kuil-kuil agama lain ditengah kami, kami disuruh memilih
pemimpin dari lain agama kami, Dipaksa menantang firman Allah dalam Al-qur’an
dengan dalih Nasional dan Demokrasi. Namun masjid kami dilarang untuk bisa berkembang
di negeri mereka. Dengan Dalih Toleransi. Di Bali siswa di larang pakai
kerudung, bahkan bank syariah pun dilarang berkembang. Di Papua ibadah hari
raya kami di larang pake speaker, di Jakarta minuman khamar tidak dilarang, Buruh-buruh
dan pekerja kami, disuruh memakai costum yang melanggar akidah kami. Aneh memang
toh bahkan setan pun tak tau menjadi teman kami
JAKARTA (Arrahmah.com) – Mengutip
laporan MINA pada Selasa (2/12/2014), Habiburahman El-Siraji, penulis
novel yang sering disapa Kang Abik ini mengatakan bahwa kaum salibis Indonesia
tercatat terus mengalami peningkatan populasi. Sementara ummat Islam kian
menurun populasinya (depopulasi), baik atas kelahiran atau perpindahan agama
(-red).
Pada tahun 80-an penduduk Muslim di Indonesia masih lebih dari 90%,
tahun 2000 populasi Muslim turun ke angka 88,2%, dan tahun 2010 turun lagi
menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis,
seperti data di bawah ini:
1. Berdasarkan
hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian
investigasi diperoleh data bahwa, Kristen dan Khatolik di Jateng telah
meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, menjadi 20-25% dari total jumlah
penduduk.
2. Dari
laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja
Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat
Khatolik: 4,6%,
Protestan 4,5%,
Hindu 3,3%,
Budha 3,1% dan
Islam hanya 2,75%.
3. Dalam
buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe,
dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah
lebih 20%.
4. Sedangkan
Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di
Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jt jumlah
penduduk Indonesia).
5. BPS
(Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di
Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun
waktu 10 tahun).
Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.
6. Dalam
Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali
mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami
penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah.
Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah
rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi
90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.
7. Menurut
data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama
Kristen setiap tahun.
Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen
Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan
lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim. Tapi Negara
Sekuler
Enak toh terusir ini semua karena apa ,,,,,,tunggu jawabannya...?