Secercah harapan
Harapan adalah api yang
menyemangati dalam setiap aktifitas kita, Seorang pelaut berani menantang derasnya
arus ombak, menyusuri luasnya samudra lautan dan menyelami dalamanya lautan
yang gelap, dengan harapan mendapatkan secuil rezeki yang kelak mereka makan
bersama dengan keluarganya serta mereka jual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Walaupun mereka tau pekerjaannya bukanlah mudah, nyawanya menjadi taruhan, pengorbanan
waktu, kesabaran, serta kerja keras peras keringat, anak dan istri menunggu
kepulangannya, walaupun mereka sadar bahwa bisa saja mereka tidak akan pernah kembali
lagi, itulah resiko kehidupan yang realitasnya tidak bisa kita pungkiri.
Lantas harapanlah yang
menutupi susahnya kehidupan menjadi mudah, harapanlah yang membuat pekerjaan
yang berat menjadi ringan, harapanlah yang membuatnya enak dan nyaman dalam
setiap aktifitasnya dan harapan pulalah yang membuatnya menikmati kehidupannya
dengan senyum walaupun pada hakekatnya berat.
Kawan ku maka sepatutnyalah
kita belajar dari kehidupan pelaut ulung, berani menantang deras kehidupan
untuk mewujudkan secuil harapannya dari sekian banyak harapan yang ingin mereka
wujudkan, dibalik resiko yang besar dan keterbatasannya. Dan ingat harapan
pulah kenapa ibu dan bapak kita membesarkan dan mengeluarkan biaya yang besar utk
kita hingga sekarang.
Kawan ku Kita tidak akan
pernah lepas dari yang namanya siklus kehidupan, selama nyawa masih membarengi
kehidupan ini, maka jangan kau bungkus dan khianati harapan yang selama ini menjadi
penyemangat aktifitas mu, cayahanya hidup mu. Banyak saudara kita diluar sana
yang mengabaikan harapannya bahkan mereka lebih nyaman hidup dalam kondisi apa
adanya, menjalani rutinitas seala kadarnya, mereka seolah hidup sendirian tidak
ada tanggung jawab dipundaknya.
Kawan ku terlalu rendah
dan hina bila harapan kita hanya sebatas memenuhi kebutuhan hidup “hajatul
udwiyyah“ dan ghorizah naluri2 kita, terlalu sempit kehidupan ini bila waktu
dan umur kita dihabiskan hanya dengan mengurusi kedua hal diatas, padahal masih
banyak tanggung jawab yang dibebankan sang pencipta dipundak kita kawan, sebab
kita bukan mahluk yang layak disamakan dengan binatang yang waktu, umur, dan
tenaganya hanya dihabiskan untuk memenuhi perut dan keinginan nafsunya belaka.
Tapi jauh dari itu, kita memiliki cita cita dan tujuan yang lebih mulia, dan kita
dihadapkan dengan realitas yang tidak adil dan jauh harapan.
Belajarlah dari realitas,
karena realitas kehidupan akan mengajari kita akan makna hidup dan harapan yang
sesungguhnya, realitas hiduplah yang akan membuat kita lebih hidup dan bermakna. Tengoklah permasalahan umat yang begitu kompleks tanamkan
dalam benak mu rasa memiliki dan empati terhadap kondisi sekarang, saat ini kita dihadapkan masa jahilayah
jilid kedua, saat ini kita di lahirkan di era
"the dark ages' jaman gelapnya umat islam, maksiat
bukan lagi hal yang tabu, ketaatan menjadi
menjadi hal yang langka, embrio
keintelektualan kaum muslimin terguras oleh jahiliyah peradaban, pemimpin pelayan umat kini seolah mimpi, geep antara yang
kaya dan miskin cukup jauh yang tidak ada solusi akhirnnya, masalah pragmatis
dan hedonis menjangkiti pikiran umat,identitas islam seolah menjadi
kejahatan umum, agama bukan lagi menjadi hal yang sakral lagi, mengaku beragama
tapi tak mau diatur oleh agama, kitab suci Al-qur'an sekarang hanya menjadi
lantunan firman yang indah, akal manusia menjadi sumber yang lebih hebat dari
kalam Allah.
Realitas sekarang memang tidak bisa kita
pungkiri..?
Sekarang bukan saatnya
berandai-andai mengharapkan untuk dilahirkan kembali diera keemasan islam sekarang bukan saatnya kita meratapi kenapa dan kenapa, kita diberikan kesempatan untuk beramal layaknya amalan
para sahabat-sahabat rosul,
kita diberikan kesempatan untuk
berjuang seperti nikmatnya perjuangan mereka,
kita diberikan kesempatan dan
jaman yang sama, walau waktu berbeda. kita diberikan ujian dan cobaan layak cobaan yang mereka alami. Jahilyah Jilid II ditangan kita, Peradaban
ini berada dipundak kita kwand. Harapan
dan cita-cita untuk mewujudkan kehidupan dan kemulian islam menjadi hal yang mulia, Membangun dan menata kembali peradaban gelap ini menjadi
beban di pundak kita
Sesungguhnya, Allah swt
telah menganugerahkan kepada mu berbagai nikmat dan karunia yang tidak dia
anugerahkan kepada orang lain, dia menganugerahkan kekuatan tubuhmu, kematangan
berpikir, semangat yang menggelora dalam tekadmu, kelembutan hati, serta
keindahan bentuk dan rupa mu. Allah telah mempersiapkan dirimu untuk mengubah keadaaan yang
melilitmu dari yang buruk kepada yang bagus, dari yang jelek kepada yang baik,
dan dari yang lemah kepada yang kuat.
Kawan ku sesungguhnya, Allah menciptakan kalian agar mengubah
lingkunganmu! Bukan justru kalian berubah karena lingkungan mu dan larut dalam
arus lingkungan yang buruk. Allah menciptakan kalian untuk meluruskan system
kehidupan didunia ini dengan system hidup yang kamu pegang (Islam). Bukan
justru orang lain meluruskan jalan hidup kalian, Allah menciptakan kalian
sebagai rahmat untuk alam semesta. Dia menciptakanmu demi kebaikan bumi,
kedamaian, dan kemakmuran bumi ini.
Jangan engkau sibuk dengan hal hal yang bersifat picisan dan perkara
perkara yang bersifat rendah jadilah kalian sebagai bendera yang senantiasa
dijunjung tinggi tinggi demi kejayaan agar orang orang yang linglung bisa
memperoleh petunjuk, dan orang orang yang lunglai di dalam hidup menemukan
jalan keselamatan.
A Short Description about youself
Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments
0 komentar: