Telunjuk mu adalah kekuasaan mu

Telunjuk mu adalah kekuasaan mu
kekuatan yang dimiliki pemimpin adalah telunjuknya.

Sabtu, 11 Juli 2015

Secercah harapan





Utamart | 21.47 | 0 Comments



Secercah harapan
Harapan adalah api yang menyemangati dalam setiap aktifitas kita, Seorang pelaut berani menantang derasnya arus ombak, menyusuri luasnya samudra lautan dan menyelami dalamanya lautan yang gelap, dengan harapan mendapatkan secuil rezeki yang kelak mereka makan bersama dengan keluarganya serta mereka jual untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Walaupun mereka tau pekerjaannya bukanlah mudah, nyawanya menjadi taruhan, pengorbanan waktu, kesabaran, serta kerja keras peras keringat, anak dan istri menunggu kepulangannya, walaupun mereka sadar bahwa bisa saja mereka tidak akan pernah kembali lagi, itulah resiko kehidupan yang realitasnya tidak bisa kita pungkiri.

Lantas harapanlah yang menutupi susahnya kehidupan menjadi mudah, harapanlah yang membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan, harapanlah yang membuatnya enak dan nyaman dalam setiap aktifitasnya dan harapan pulalah yang membuatnya menikmati kehidupannya dengan senyum walaupun pada hakekatnya berat.
Kawan ku maka sepatutnyalah kita belajar dari kehidupan pelaut ulung, berani menantang deras kehidupan untuk mewujudkan secuil harapannya dari sekian banyak harapan yang ingin mereka wujudkan, dibalik resiko yang besar dan keterbatasannya. Dan ingat harapan pulah kenapa ibu dan bapak kita membesarkan dan mengeluarkan biaya yang besar utk kita hingga sekarang.

Kawan ku Kita tidak akan pernah lepas dari yang namanya siklus kehidupan, selama nyawa masih membarengi kehidupan ini, maka jangan kau bungkus dan khianati harapan yang selama ini menjadi penyemangat aktifitas mu, cayahanya hidup mu. Banyak saudara kita diluar sana yang mengabaikan harapannya bahkan mereka lebih nyaman hidup dalam kondisi apa adanya, menjalani rutinitas seala kadarnya, mereka seolah hidup sendirian tidak ada tanggung jawab dipundaknya.

Kawan ku terlalu rendah dan hina bila harapan kita hanya sebatas memenuhi kebutuhan hidup “hajatul udwiyyah“ dan ghorizah naluri2 kita, terlalu sempit kehidupan ini bila waktu dan umur kita dihabiskan hanya dengan mengurusi kedua hal diatas, padahal masih banyak tanggung jawab yang dibebankan sang pencipta dipundak kita kawan, sebab kita bukan mahluk yang layak disamakan dengan binatang yang waktu, umur, dan tenaganya hanya dihabiskan untuk memenuhi perut dan keinginan nafsunya belaka. Tapi jauh dari itu, kita memiliki cita cita dan tujuan yang lebih mulia, dan kita dihadapkan dengan realitas yang tidak adil dan jauh harapan.

Belajarlah dari realitas, karena realitas kehidupan akan mengajari kita akan makna hidup dan harapan yang sesungguhnya, realitas hiduplah yang akan membuat kita lebih hidup dan bermakna. Tengoklah permasalahan umat yang begitu kompleks tanamkan dalam benak mu rasa memiliki dan empati terhadap kondisi sekarang, saat ini kita dihadapkan masa jahilayah jilid kedua, saat ini kita di lahirkan di era "the dark ages' jaman gelapnya umat islam, maksiat bukan lagi hal yang tabu, ketaatan menjadi menjadi hal yang langka, embrio keintelektualan kaum muslimin terguras oleh jahiliyah peradaban, pemimpin pelayan umat kini seolah mimpi, geep antara yang kaya dan miskin cukup jauh yang tidak ada solusi akhirnnya, masalah pragmatis dan hedonis menjangkiti pikiran umat,identitas islam seolah menjadi kejahatan umum, agama bukan lagi menjadi hal yang sakral lagi, mengaku beragama tapi tak mau diatur oleh agama, kitab suci Al-qur'an sekarang hanya menjadi lantunan firman yang indah, akal manusia menjadi sumber yang lebih hebat dari kalam Allah.

Realitas sekarang memang tidak bisa kita pungkiri..? 

Sekarang bukan saatnya berandai-andai mengharapkan untuk dilahirkan kembali diera keemasan islam sekarang bukan saatnya kita meratapi kenapa dan kenapa, kita diberikan kesempatan untuk beramal layaknya amalan para sahabat-sahabat rosul, kita diberikan kesempatan untuk berjuang seperti nikmatnya perjuangan mereka, kita diberikan kesempatan dan jaman yang sama, walau waktu berbeda. kita diberikan ujian dan cobaan layak cobaan yang mereka alami. Jahilyah Jilid II ditangan kita, Peradaban ini berada dipundak kita kwand. Harapan dan cita-cita untuk mewujudkan kehidupan dan kemulian islam menjadi hal yang muliaMembangun dan menata kembali peradaban gelap ini  menjadi beban di pundak kita

Sesungguhnya, Allah swt telah menganugerahkan kepada mu berbagai nikmat dan karunia yang tidak dia anugerahkan kepada orang lain, dia menganugerahkan kekuatan tubuhmu, kematangan berpikir, semangat yang menggelora dalam tekadmu, kelembutan hati, serta keindahan bentuk dan rupa mu. Allah telah mempersiapkan dirimu untuk mengubah keadaaan yang melilitmu dari yang buruk kepada yang bagus, dari yang jelek kepada yang baik, dan dari yang lemah kepada yang kuat.

Kawan ku sesungguhnya, Allah menciptakan kalian agar mengubah lingkunganmu! Bukan justru kalian berubah karena lingkungan mu dan larut dalam arus lingkungan yang buruk. Allah menciptakan kalian untuk meluruskan system kehidupan didunia ini dengan system hidup yang kamu pegang (Islam). Bukan justru orang lain meluruskan jalan hidup kalian, Allah menciptakan kalian sebagai rahmat untuk alam semesta. Dia menciptakanmu demi kebaikan bumi, kedamaian, dan kemakmuran bumi ini.


Jangan engkau sibuk dengan hal hal yang bersifat picisan dan perkara perkara yang bersifat rendah jadilah kalian sebagai bendera yang senantiasa dijunjung tinggi tinggi demi kejayaan agar orang orang yang linglung bisa memperoleh petunjuk, dan orang orang yang lunglai di dalam hidup menemukan jalan keselamatan.


By Utamart
A Short Description about youself







Stay Connected With Us
Feed Icon Twitter Icon Facebook Icon Google+ Icon Youtube Icon


Share and Spread Share On Facebook +1 This Post Digg This Post Stumble This Post Tweet This Post Tweet This Post Tweet This Post Save Tis Post To Delicious Share On Reddit Bookmark On Technorati


Related Articles

JOIN THE DISCUSSION

Any feedback, questions or ideas are always welcome. In case you are posting Code ,then first escape it using Postify and then paste it in the comments

0 komentar: